Cari di Blog Ini

Senin, 24 Desember 2012

"...tetapi justru dari perbedaan pendapatlah akan timbul peluang untuk memajukan garis depan daerah ketahuan jauh ke dalam daerah ketidaktahuan."
 
Prof. Dr. Ir. Andi Hakim Nasution - 1982.

Sabtu, 22 Desember 2012

Konfigurasi 2 Virtual Switch pada VMware ESXi 5.0.0

PC/Server dengan NIC lebih dari 1.

Pada umumnya PC atau Server jaman sekarang sudah dilengkapi dengan NIC lebih dari satu buah. Hal tersebut sangat berguna apabila PC atau server akan dimanfaatkan/difungsikan sebagai server yang menangani 2 jaringan terpisah (Proxy, Router, Bridge, dll).

Dalam percobaan saya ini, saya menggunakan sebuah server dari IBM 3250 Series yang mempunyai 2 NIC On Board yang akan di-install VMware VSphere ESXi 5.0.0.


VMware: 2 NIC untuk Load Balance

Pada saat instalasi VMware, saya langsung mengaktifkan kedua NIC dengan harapan masing-masing NIC akan saya hubungkan ke network yang berbeda (seperti yang biasanya saya lakukan apabila melakukan instalasi OS).

Ternyata yang terjadi adalah kedua NIC tersebut hanya bisa mengenali satu network saja, dan NIC kedua hanya bisa difungsikan sebagai Network Load Balance.


VMware: pemisahan jaringan

Untuk itu perlu dilakukan trik agar kedua NIC tersebut dapat difungsikan untuk network yang berbeda.
Pada saat instalasi VMware, lakukan instalasi hanya pada NIC pertama saja (vmnic0) sehingga yang dikenal hanya 1 NIC, dan akan terbentuk vSwitch0 saja yang akan menangani VM Port Group dan VM Kernel Port




VMware: aktifkan NIC kedua
Setelah proses instalasi VMware berjalan sukses, lakukan penambahan  perangkat jaringan dengan meng-klik Add Networking 


maka akan muncul menu sebagai berikut:




VMware: Add Network Wizard

Install VMkernel (Virtual Kernel)
Pilih Virtual Kernel, lalu klik Next






Pilih klik Next, lalu masukkan Network Label, lalu klik Next


Masukkan IP Address, Subnet Mask, dan Default Gateway, lalu klik Next

maka vSwitch sudah siap digunakan.





Install Virtual Machine (Virtual Machine)
Pilih Virtual Kernel, lalu klik Next






klik Next, lalu masukkan Network Label, lalu klik Next, dan proses pembuatan Virtual Machine selesai.

Hasil Akhir dari proses di atas adalah seperti di bawah ini :



akan tampak 2 vSwitch dengan masing-masih switch mengarah ke jaringan yang berbeda.

setelah itu barulah dilakukan instalasi Virtual Machine yang bisa berupa OS Windows, Linux, dll.


Belajar Ubuntu

Seiring dengan berkembang dan bervariasinya teknologi Informasi, saya coba untuk menggunakan salah satu varian Linux yang "mendekati" tampilan Windows, yaitu Ubuntu Desktop. Tujuannya selain mendapat gambaran lengkap tentang Linux, juga mau ambil keuntungan dari "GRATIS"an nya :)

Ubuntu Desktop
Alasan memilih Ubuntu adalah kebanyakan dari fungsi yang ada di Windows ada juga di Ubuntu, termasuk Office Automation-nya, yaitu LibreOffice (sebelumnya OpenOffice).
Untuk menyesuaikan diri ke Ubuntu, tidak terlalu banyak kerepotan yang dihadapi, apalagi untuk versi-versi terakhir, bahkan sampai ke setting jaringan dan lain-lain.

Bagi yang belum berani meng-install Ubuntu secara penuh di PC/Laptop nya, dapat menggunakan VirtualBox, atau melakukan instalasi parallel dengan Windows yang sudah ada.
Pilihan pertama (menggunakan VirtualBox) lebih mudah karena bila ada masalah pada instalasi Ubuntu maka kita tinggal hapus saja, lalu install ulang lagi, sampai bosen, sampai mabok, sampai pinter :).

Sebelum mahir, saya makin tertantang untuk mencoba lebih dari sekedar desktop, maka langkah berikut adalah mencoba Ubuntu Server.

Ubuntu Server
Ubuntu Desktop tidak terlalu sulit dipelajari karena GUI nya mantab.com, dari fresh installation bisa langsung ngacir....
Nah waktu mau belajar Ubuntu Server, mulai deh muncul penyakit males karena ternyata harus pakai ngetik command di promt nya. Hadeh.... :( terpaksa istirahat dulu karena serem banget yak, harus kembali ke era tingkat 1 kuliah, Ngetik command??? hari gini ??? ck ck ck
Tapi karena gaya nekad, saya install juga deh Ubuntu Server.
Sukses instalasi, mulai bingung, buat apa nih si server? Yang paling gampang install web server, trus install Joomla, dan seterusnya.
Mulai deh pikiran menghayal kemana-mana, bikin apa lagi nih ?
Akhirnya mau coba bikin mail server. Haduh.... ampun, banyak banget perintahnya :( Namun - kembali lagi - dengan gaya pede abisss, mulailah mengetik baris perintah pertama, yaitu perintah download .... dan ... voila !!!! I already have my own mail server with my own domain purwoko-edi.com !!!!

"Kemudahan" (aslinya sih "kepusingan") yang saya hadapi ternyata malah menjadikan saya lebih yakin kalau Linux itu mudah dipelajari, buktinya saya yang level skill nya pas KKM bisa juga mengendalikan Linux Ubuntu.
Apalagi di versi-versi terakhir, Ubuntu Desktop dan Ubuntu Server dibangun dari source (kernel) yang sama :) (itu kata ubuntu.com lho, bukan kata saya).


VirtualMachine
Kalau sudah mulai pusing dengan instalasi yang macam-macam, mari kita coba buat beberapa Server Ubuntu dalam satu fisik dengan menggunakan VMWare. Tujuan dari penggunaan VMWare adalah agar setiap setting dapat dicoba dengan berbagai konfigurasi yang berbeda, juga bisa sebagai simulasi seandainya kita mempunyai banyak Server.



Saya kembali teringat kepada apa yang disampaikan oleh OM Onno W. Purbo bahwa "Windows adalah Windows, Linux adalah Linux, mereka bukan alternatif dari salah satunya".